Tuesday, January 4, 2011

Lee Min Ho

Ada seorang kenalanku dari forum esia bernama Joko yang pernah berbincang-bincang mengenai gambar menggambar denganku. Katanya kira-kira begini (terjemahan bebas), "Kalau bisa gambar wajah kakek-kakek dah tua yang keriput dan kusutnya uda banyak." Kira-kira seperti itu, jadi intinya, opini dia gambar wajah kusut akan lebih susah. Ya, sekali pikir memang demikian, karena lebih enak gambar smiley dp menggambar kakek leluhur kita.

Nah, sekarang coba lihat gambar di atas. Sudah? Setelah itu perhatikan judulnya. Sudah? Indikator keberhasilanku sederhana. Kalau kalian tadi dalam hati maupun menerikakkannya tidak karuan "Itu mah Albert Einstein, alias Abstain tauk! Apanya yang Liminho anak BebeEf!?", maka aku telah berhasil sehubungan dengan kata-katanya Joko tadi. Hehe, bukannya mau mengebutkan diri, tapi aku menggambarnya hanya kurang dari 10 menit. Makanya wajib awut-awutan, kalo rapi mah ngga wajar kali..

Back to topik (on my laptop). Kenapa sepertinya aku merasa lebih enak menggambar kakek-kakek? Let me speak my reason. Alasan pertama, kakek-kakek (aku ga niat gambar nenek2) itu kan kerutannya banyak, kusut, nah, sebenarnya ketimbang menganggapnya sebagai beban, kalian sesungguhnya diuntungkan karena kerutan-kerutan itu secara tidak langsung telah menjadi alat bantu proporsi bagi gambar kalian, sesuatu yang dinamakan gridlines. Itu lho, masa gatau, semacam garis-garis bantu gitu. Menggambar realis kan masalah paling mendasarnya adalah ketepatan proporsi, nah, sering kali kalian disarankan sama Ani buat menggunakan gridline aja, dan berhubung bikin gridline ga enak2 amat, aku lebih sering menggunakan pembandingan lekuk-lekuk wajah untuk mengepaskan proporsi, ga ngerti ya? Intinya, dengan menyesuaikan garis-garis gambar kalian dengan letak kerutan-kerutan yang ada, gambar kalian bisa lebih proporsional. Ya sudahlah, ga ngerti juga gpp....

Alasan kedua, kerutan-kerutan ini mengandung kekuatan sugestif. Ngga sekuat hipnotisnya Romi Rafael, tapi lumayan mempengaruhi pandangan orang yang melihat gambar kita. Jelasnya begini, andai kalian melihat ada gambar seorang berambut panjang diikat dan bercodet X di pipinya, kemungkinan besar kalian akan langsung memikirkan Kenshin Himura. Iya, berkat codet di pipinya itu, memori setiap orang akan cenderung diarahkan ke samurai bercodet itu. Sama halnya demikian, semakin spesifik dan banyak kerutan, makin banyak orang yang akan memikirkan seseorang yang mirip dengan gambar itu, makin dirasa miriplah gambar kalian. Dengan kerutan pula, fokus orang yang melihat akan terpusat pada kerutan, ketimbang lekuk dagu yang biasanya susah setengah mati digambar, jadi tertutupi deh salah satu kelemahan kalian. Dengan pola berpikir yang sama, coba bayangkan gambar seorang cewek yg pipinya semulus pipi cewek cantik (halah), kalau saja kalian gambar lekuk dagunya salah, pasti langsung ketahuan karena di wajah itu ga ada kerutan yang bisa menyamarkan kesalahan kalian. Kalo masih ga ngerti keterlaluan.

Uda ah, chakra abis...
S.H
Posted by Picasa

Monday, January 3, 2011

Tuesday, November 9, 2010

Analisis Deret Berkala

Deret berkala atau runtut waktu adalah serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik.
Dari suatu rutut waktu akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian atau variabel. Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola yang teratur, maka berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat diramalkan peristiwa yang bakal terjadi dimasa yang akan datang.
Jika nilai variabel atau besarnya gejala (peristiwa) dalam runtut waktu (serangkaian waktu) diberi simbol Y1, Y2, ..Yn dan waktu-waktu pencatatan nilai variabel (peristiwa) diberi simbol X1, X­2, ..Xn maka rutut waktu dari nilai variabel Y dapat ditunjukan oleh persamaan Y = f (X) yaitu besarnya nilai variabel Y tergantung pada waktu terjadinya peristiwa itu.

Penggolongan Gerakan-Gerakan Runtut Waktu
Pola gerakan runtut waktu atau deret berkala dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) pola pokok.
Pola ini bisanya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu). Empat komponen deret berkala itu adalah :

1.Gerakan trend jangka panjang atau long term movements or seculer trend (T), yaitu suatu gerakan yang menunjukan arah perkembangan secara umum (kecenderungan menaik atau menurun) dan bertahan dalam jangka waktu yang digunakan sebagai ukuran adalah 10 tahun ke atas.
2.Gerakan siklis atau cyclical movements or variation adalah gerakan/variasi jangka panjang disekitar garis trend.
3.Gerakan/variasi musim atau seasonal movements or variation adalah gerakan yang berayun naik dan turun, secara periodik disekitar garis trend dan memiliki waktu gerak yang kurang dari 1 (satu) tahun, dapat dalam kwartal, minggu atau hari.
4.Gerakan variasi yang tidak teratur (irregular or random movements) yaitu gerakan atau variasi yang sporadis sifatnya. Faktor yang dominan dalam gerakan ini adalah faktor-faktor yang bersifat kebetulan misalnya perang, pemogokan, bencana alam dll.

Berdasarkan model klasik, nilai deret berkala atau time series (Y) merupakan gabungan perkalian dari nilai-nilai komponennya, dan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

Y = T x C x S x I

Jadi suatu data runtut waktu merupakan hasil kali dari 4 komponen yaitu “trend (T), cyclus (C), seasonal (S) dan irregular (I).

Thursday, November 4, 2010

Battle of Clickz ~ Nervous 1st Massive Multiplayer Online Game

Game pertamaku yg adalah hasil remake kerjaanku semasa iseng di SMA dulu


File size : 52 kB!!!


XD bwohohoho, kenapa massive multiplayer online game bisa cuma 52 kB?




Ya karena emang cuma segitu :p


Kenapa massive multiplayer? Ya karena maennya mesti rame2. Dan kenapa online padahal nggak sama sekali!? Soalnya buat maen di lab komputer yg terkoneksi LAN... XD


Rekomendasi : mainkan minimal 3 player, makin banyak makin ribut


Download (Yes, its free)

Sunday, October 31, 2010

Contoh angka indeks harga agregat sederhana


Apa ini? Indeks harga agregat sederhana dengan tahun pembandingnya tahun 2000.

Ga ngerti? Lupakan saja...